Kamis, 03 Desember 2015

Melancong Dadakan ke Negeri Tetangga: 'City Tour' di Singapura hingga 'Heritage Tour' di Tanah Melaka

  
Libur sebelum stase THT kemarin aku manfaatkan untuk travelling ke luar negeri dengan seorang teman. Kenapa dadakan? Ya, karena kami tidak pernah merencanakan sebelumnya. Ide gila itu tiba2 saja diungkapkan oleh Rosa dua minggu sebelum hari H, dan saat itu juga aku langsung minta ijin orang tua. Setelah mengantongi ijin, kami langsung browsing harga tiket dan aku sendiri dapat tiket Air Asia 1,2 juta PP berangkat dari Jogja ke Singapore dan pulang melalui KLIA2 (Kuala Lumpur International Airport, Malaysia).   

Jadilah kami, dua orang ceciwi melancong dadakan dari tanggal 24-29 November kemarin. Untungnya, di sana kami ditampung oleh beberapa saudara dan teman sehingga tidak perlu memesan hotel (tetap cari cara supaya untung. hehe). Bagiku sendiri, ini adalah perjalanan internasional ketiga tanpa keluarga sehingga orang tua sudah percaya dan tidak menanyakan macam2.   

Hari Pertama ( Rabu, 24 Nov 2015)

Penerbangan ku terjadwal pada pukul 07.20 dari Bandara Adi Sucipto, dan sampai di Changi Airport pukul 10.30 waktu setempat (lebih cepat 1 jam dari Indonesia). Aku dan Rosa tidak berangkat bersamaan karena Rosa terbang dari Pekanbaru. Sampai di bagian Imigrasi Changi Airport, ternyata aku ditanya macam2 oleh petugas, mungkin karena aku terlihat sendirian. Mungkin mereka mengira aku TKW? Hiks2 =(.. Tapi gak juga, kata Rosa memang kalau travelling sendirian apalagi perempuan pasti akan ditanya macam2 untuk mencegah human traficking (tetep gak terima). Jadi sebaiknya diisi dengan lengkap form kedatangan terutama alamat tempat kita tinggal nanti.

Di Changi Airport aku langsung bertemu dengan Rosa dan keluarga Omnya yang berdomisili di Singapore. Keluarga Rosa lalu mengantar kami ke destinasi pertama..

1. Gardens By the Bay
Gardens by the Bay sendiri adalah taman buatan yang terletak di pusat kota Singapore, berseberangan dengan Marina Bay Hotel. Sehingga kami diturunkan di Marina Bay Hotel lalu dari lantai 3 menyeberang lewat semacam jembatan ke Gardens by the Bay. Lalu kami membeli tiket untuk masuk ke Flower Dome seharga SGD 16 (1 SGD : Rp 9.800). Sebenarnya lebih baik berkunjung ke sini saat malam hari, agar bisa liat pertunjukan laser di 'Super Tree'. Tapi karena tujuan kami untuk foto2 cantik di flower dome, so it doesn't matter lah. haha.
Marina Bay Hotel dari Garden by the Bay
Foto atas : 'Super Tree'. Foto bawah : di dalam Flower Dome, dengan tema perayaan natal

2. Esplanade-Marina Bay 
        Dari Gardens by the Bay kami lalu mencari MRT station terdekat untuk menuju Esplanade. Kalau masih bingung disarankan untuk tanya dulu ke petugas di MRT, supaya dikasih peta jalur MRT yang gampang banget dipahami. Untuk komunikasi sebenarnya menggunakan bahasa Inggris, tapi kalau kesulitan bisa saja tanya pakai bahasa Indonesia karena di sana banyak orang Melayu. Biaya MRT sendiri SGD 1-3 sekali jalan.
            Sampai di Esplanade (gedung teater tempat diadakan pertunjukan2 gratis) ternyata udah malam. Kami lalu jalan ke depan bangunan esplanade dan terpukau sama pemandangan malam di sekitar teluk buatan (Marina Bay) yang dikelilingi gedung2 tinggi. Jadi lah kita foto2 di situ. hehe. 
Pemandangan Marina Bay Sands pada malam hari, dari depan 
gedung esplanade (tapi esplanadenya malah gak kelihatan)
Hari Kedua (Kamis, 25 Nov 2015)
Hari ini kita mau mengelilingi singapore sepuasnya.. Sayang, karena namanya juga menumpang, keluarga Rosa baru bisa mengantar kami ke Sentosa Island jam 11 siang. Tapi gakpapa, yang penting perut udah terisi penuh, hehe

1. Sentosa Island
            Sentosa Island merupakan pulau kecil di sebelah selatan Singapore yang berisi tempat2 wisata yang semuanya buatan termasuk pantainya pun buatan. Di Sentosa Island terdapat Universal Studio, dufannya Singapore yang tiket masuknya lumayan muahal (SGD 74).
Di sentosa island- gak masuk USS karena udah kesiangan+tiketnya mahal. hehe     
            Untuk menuju Sentosa Island sebenarnya harus naik MRT dulu ke Harbourfront station lalu naik ke lt.3 Vivo City Mall dan membayar tiket kereta Sentosa Express SGD 4 (PP). Tapi karena berangkatnya kami diantar, kami juga baru tahu untuk pulang dengan Sentosa Express ternyata gratis, karena tiket sudah dianggap dibayar di depan. 
              Sampai di Vivo City Mall lalu lanjut naik MRT lagi dari Harbourfront untuk menuju Merlion Park (Turun di Raffless Place station). Sebelumnya, kami membeli Singapore Tourist Pass dahulu seharga SGD 10 yang bisa digunakan untuk naik MRT dan bus sepuasnya selama seharian.
Singapore Tourist Pass
2. Merlion Park 
            Untuk menuju merlion Park, dari Raffless Place station kita harus jalan melewati One Fullerton Hotel, dan harus tanya2 juga biar gak nyasar. Setelah sampai di Merlion Park, you know what? Banyak orang Indonesia di sini, so don't be surprised. 
Merlion Park - banyak orang ngantri buat foto
3. Bugis street - Masjid Sultan - Chinatown - Mustafa Center
          Dari Merlion Park kami naik MRT lagi dari Raffless Place station menuju Bugis Jucntion. Disini tujuan kami sebenarnya mau ke Masjid Sultan untuk beribadah. Selanjutnya kami naik MRT lagi ke Chinatown untuk cari oleh2, dimana di sini kami dapat barang2 (tas, kaos) dengan harga miring. Lalu dari Chinatown kami naik MRT turun di Farrer Park untuk kemudian jalan ke Mustafa Center, tempat beli oleh2 makanan (coklat dll). Beruntunglah ada MRT, dengan kenyamanan dan kemudahannya sehingga kami bisa muter2 tanpa tersesat, cukup dengan membaca peta saja. hehe
Masjid Sultan
Chinatown
Hari Ketiga (Kamis, 25 Nov 2015)
Orchad Road
            Hari ketiga ini kami bersiap2 untuk naik bus menuju Melaka, Malaysia. Kami membeli tiket bus StarMart tujuan Melaka dengan harga SGD 25 di Golden Mile Tower, dengan jadwal keberangkatan pukul 4 sore. Sehingga kami masih ada waktu untuk jalan lagi ke Orchad Road, yang kebetulan sedang banyak diskonan (yang tetep aja kami gak mampu beli, so kami hanya beli parfum aja). Di orchard Road, jangan lupa untuk beli one dollar ice cream yang dijual di pinggir jalan.
one dollar ice cream
               Bus yang kami tumpangi lumayan nyaman, dan kami harus turun 2 kali untuk cek paspor di kantor imigrasi. Kami baru sampai di Terminal Melaka Central pukul 10 malam, dijemput oleh keluarga Rosa yang menetap di Melaka.

Hari Keempat (Jumat, 25 Nov 2015)
Bandar Hilir, Melaka
              Beruntunglah ada saudara Rosa yang mau mengantar kami dengan mobil. Di Melaka kami mengunjungi tempat wisatanya, yaitu namanya Bandar Hilir dimana banyak bangunan dan benteng bersejarah peninggalan bangsa Portugis. 
bangunan bersejarah di bandar hilir
Melaka River Cruise       
         Dari Melaka, kami diantar (lagi) oleh saudara Rosa ke rumah Fatimah (teman kelompok koas) yang terletak di Seremban (45 menit dari bandara KLIA2) untuk kemudian kami berangkat ke KLIA2 pulang ke Jogja bersama dengan Fatimah keesokan harinya.


NB : Selama di luar negeri, untuk makan kami selalu memilih makan di foodcourt mall, karena harganya lumayan terjangkau


Alhamdulillah, kami selalu bertemu dengan orang2 baik yang sangat membantu saat liburan kemarin. Benar2 pengalaman yang mengesankan. Memang, travelling itu syaratnya cuman 2 : ada uang dan ada teman, gak masalah tujuannya kemana, yang penting partnernya sama2 asyik. Sama dengan jodoh, dimana dalam bahasa jawa syaratipun mung kaleh : kaleh sinten? hehehe.. 

Rabu, 18 November 2015

Tips Berwisata ke Karimun Jawa : "Surga bagi Para Pecinta Snorkeling"

Kali ini aku akan mengupas tentang wisata alam Karimun Jawa mulai dari agen travel, biaya, dll, diambil dari pengalamanku saat backpacker ke sana tgl 27-30 Juli 2015 kemarin. 


Karimun Jawa (Kepulauan Karimun) merupakan sekumpulan pulau-pulau eksotis di utara pulau jawa yang belum banyak dijamah orang dan menyajikan pemandangan bagaikan di surga. Namun untuk berwisata ke sana haruslah dengan perencanaan yang matang. Berikut beberapa tips yang bisa membantu teman2 dalam merencanakan perjalanan ke Karimun Jawa.

1. Tetapkan perkiraan tanggal untuk travelling dari jauh-jauh hari.
Untuk berwisata ke Karimun Jawa, kita tidak bisa langsung berangkat mendadak begitu saja. Kita harus tahu kapan musim yang bagus dimana ombak di sana tidak sedang tinggi dan matahari bersinar terang, yaitu pada musim kemarau bulan April hingga Oktober. Tentunya bukan saat musim hujan seperti sekarang ya. Tapi terkadang tinggi ombak tidak menentu, sehingga harus rajin2 pantau informasi di internet. Selain itu lebih baik menghindari peakseason seperti waktu musim liburan anak sekolah, Agustusan, atau libur long weekend.

2. Hubungi agen travel yang terpercaya
           Sebenarnya berwisata ke Karimun Jawa tidak harus pakai agen travel, terlebih jika ingin berhemat. Tapi jika ini perjalanan pertama kita, aku sarankan untuk menggunakan agen travel supaya kita di sana tinggal terima jadi, tidak ribet mengurus banyak hal. Agen travel yang aku rekomendasikan (karena aku temui langsung waktu di sana) adalah sukawisata (www.sukawisata.com) atau wisatakita (www.wisatakita.com). Sebenarnya harga kedua agen tersebut tidak berbeda jauh dengan fasilitas yang mirip2. Untuk menghubungi agen travel sebaiknya minimal 1 minggu sebelum keberangkatan. 
          Kebetulan aku sendiri waktu itu menggunakan agen sukawisata dengan harga 670 ribu untuk perjalanan 4 hari 3 malam via Ferry Siginjai. Paket yang kita bayar tadi sudah termasuk tiket kapal PP, transportasi di sana, home stay, makan 2x sehari (makan malam bisa beli di alun2 dan enak bgt), alat snorkeling, foto underwater.

3. Tentukan kapal untuk menyebrang
            Untuk menyebrang ke Karimun Jawa melalui pelabuhan Kartini, Jepara terdapat dua jenis kapal: 

a. Kapal Ferry Siginjai
 Harga tiket kapal ini adalah Rp 56.000 (sudah termasuk dalam paket travel), dengan waktu tempuh 4 jam. Kondisi kapal menurutku cukup bagus, karena kapalnya termasuk baru. Sehingga jika waktu liburan cukup panjang, aku sarankan pakai kapal ini saja, karena lebih murah juga. hehe. 


b. Kapal Bahari Express
Perbedaan dengan kapal Siginjai tadi adalah kapal ini dapat menyebrang ke Karimun Jawa dalam waktu dua jam saja, namun tentu dengan harga yang lebih mahal yaitu Rp 150.000. 

 

4. Pilih jenis kamar sesuai keinginan
         Jika sudah pesan paket wisata di agen travel, maka kita bisa upgrade kamar sesuai dengan ketentuan agen wisatanya masing2. Oya, di sana listrik hanya nyala dari jam 6 malam sampai jam 6 malam esok paginya, jadi pakai kipas angin juga sudah cukup karena kalau malam udaranya tidak terlalu panas.

Ini biaya yang harus aku bayar untuk 4 orang setelah upgrade kamar (kamar mandi dalam + kipas angin)


Gambar homestay yang aku tempatin-mirip kayak kos2an

5. Pesan travel ke Pelabuhan Kartini, Jepara
Untuk menuju Pelabuhan Kartini, Jepara kita harus memesan travel sendiri. Biasanya travel tersebut menempuh perjalanan malam, sehingga pagi2 kita sudah sampai di Pelabuhan sebelum kapal berangkat. Contohnya dari Jogja bisa pesan travel dgn harga 100-120 ribu yang berangkat jam 11 malam, sampai pelabuhan jam 5 pagi. 

6. Siapkan semua barang yang akan dibawa
Ini tentu saja hal yang pasti akan kita lakukan kalau berpergian, mau tidak mau. Untuk ke Karimun Jawa, barang yang wajib dibawa: sunblock spf tertinggi (biar gak gosong. haha), baju renang 1 aja. baju ganti gak usah banyak2 karena bisa nyuci, alat mandi, detergent, kamera, fdisk min 4 GB utk copy foto, camilan, uang. 

Sekian.. semoga bermanfaat.. 

Bonus: foto2 kita selama di Karimun Jawa. Hehe. 

full team 
Underwater photos

Trip to Banyuwangi : Antara Pantai, Hutan dan Gunung

Belum lama ini, yaitu tanggal 30-31 Oktober kemarin untuk kedua kalinya teman-teman kuliah ku (kali ini kelompok koas) main ke rumahku di Banyuwangi. Di tengah libur seminggu setelah stase anes, mendadak ceciwi kelompok memutuskan untuk travelling ke Bromo, lalu lanjut ke Banyuwangi. Tapi sayang aku tidak bisa ikut serta ke Bromo, karena harus memperpanjang SIM.

Banyuwangi, kabupaten di ujung Timur Pulau Jawa ini memang memiliki puluhan tempat wisata alam mulai dari pantai, hutan hingga gunung. Namun jarak tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai kota Gandrung ini lumayan jauh yaitu 6 jam dari Surabaya dan 12 jam dari Jogja lewat jalan darat (kereta/bus). Atau bisa juga naik pesawat (lion air/garuda) dari Surabaya, turun di bandara Blimbingsari dengan biaya 400-500ribu.

Keenam orang temanku sampai di Banyuwangi Jumat (29 Okt) malam, setelah puas mendaki di Bromo dengan menaiki mobil agen travel dari Probolinggo. 

Jumat, 30 Oktober 2015

Setelah istirahat yang cukup semalaman, kami siap untuk jalan-jalan. Untuk transportasi dan akomodasi, disponsori oleh keluargaku.. hehe. Maksudnya, kami menginap di rumahku dan  transportnya disediakan mobil + supir. 

1st Destination : Rumah Apung Bangsring dan Pulau Tabuhan

Destinasi pertama kita adalah pantai dan tempat snorkeling. Desa Bangsring sendiri terletak sekitar 30 menit dari kota Banyuwangi, yaitu di kecamatan Wongsorejo. Ceritanya, sejak tahun 80an nelayan2 di desa tsb menggunakan bom untuk menangkap ikan, menyebabkan rusaknya ekosistem laut. Sampai akhirnya terdapat pemuda setempat yang selepas kuliah berinisiatif untuk menggerakkan nelayan2 di desanya agar tidak menggunakan bom lagi dan membudidayakan terumbu karang di laut yang sudah rusak. Sehingga saat ini desa Bangsring sudah menjadi tempat wisata air dengan tagline "Bangsring Underwater"

Dari desa Bangsring, kami menyewa perahu nelayan untuk menyebrang 30 menit ke Pulau Tabuhan. Pulau Tabuhan sendiri adalah pulau tidak berpenghuni yang lumayan eksotis, dan sering jadi tempat kontes kitesurfing internasional. Biaya untuk menyewa perahu sendiri 400ribu, sewa kamera go pro 100ribu dan tourguide 50 ribu dibagi 7 orang, Untuk alat snorkeling tiap orang dikenakan biaya 25ribu. Hmm, lumayan merogoh kocek juga ya..

Foto-foto kami ber7 saat di Pulau Tabuhan. Foto kiri atas: di Kapal Nelayan sebelum snorkeling. 
Two best underwater photos. Entah salah apa, foto2 kita yang diambil sama tour guidenya kebanyakan jelek semua.. hiks :(
Foto kiri : snorkeling di Pulau tabuhan. Foto kanan : foto sama hiu di Rumah Apung Bangsring

2nd Destination : Taman Nasional Baluran

Selepas duhur, setelah mandi dan solat di Bangsring, perjalanan dilanjutkan ke hutan Baluran yang ditempuh dalam 20 menit saja. TN Baluran sendiri terkenal sebagai Afrikanya Indonesia dengan luas 12000 ha. Karena kami datang di saat musim kemarau, pohon2nya banyak yang meranggas, berbeda jauh saat aku ke sana setahun lalu di saat musim hujan. Untuk tiket masuk, tiap orang dikenai harga 10ribu dan mobil 10ribu. 

Di Baluran sendiri, tempat yang wajib dikunjungi adalah Savannah Bekol, lalu lanjut ke Pantai Bama. Jika beruntung, kita bisa melihat binatang2 liar seperti rusa, banteng, monyet, merak dll. Tapi harus hati2, saat di Pantai Bama kami sempat diserang segerombolan kera karena membawa banyak makanan.

Savannah Bekol
Foto2 kami saat di Baluran


Sabtu, 30 Oktober 2015

3rd Destination : Kawah Ijen


Setelah puas jalan2 seharian, keesokan harinya kami bangun pagi2 untuk berangkat ke Kawah Ijen selepas salat subuh. Perjalanan ke Gunung Ijen ditempuh naik mobil dalam waktu 1 jam. Sampai di pos pendakian Paltuding, ternyata sudah banyak mobil wisatawan yang terparkir. Kami pun membeli tiket seharga 5000 / orang. 

foto sebelum mendaki-masih semangat!!
Jarak yang harus kami tempuh untuk sampai ke puncak lumayan menguras tenaga, yaitu 3 km dengan jalanan menanjak. Lucunya, saat kami mendaki naik para wisatawan lain (kebanyakan bule) malah sudah pada turun. Ternyata mereka mendaki tengah malam untuk melihat "blue fire".
Foto2 kami di sela2 mendaki.

Setelah 2 jam mendaki dengan sekuat tenaga sampai terjatuh-jatuh (sorry lebay), akhirnya sampai juga di puncak- kawah ijen dengan air kawah nya yang berwarna biru kehijauan.
unbelievable - terlalu bergembira karena sudah sampai puncak
Potret dari penambang belerang - bapak ini harus mengorbankan nyawanya
 untuk memanggul 50-60 kg belerang demi seribu rupiah tiap kg nya.

Berakhir sudah liburan membolang kelompok koas kami. Alhamdulillah, meskipun capek (banget), tapi kami bersyukur bisa menikmati keindahan alam hasil ciptaanNya yang tidak berhenti membuat kami berdecak kagum.. 


sebelum pulang foto dulu dgn personil lengkap.
Dari kiri : timah, sera, itie, hc, ibu, bapak, aku, atie, andien

Jumat, 13 November 2015

Renungan Tengah Malam

Ini adalah postingan pertama ku setelah sekian lama punya blog (yang dulunya cuman untuk iseng aja). Sekarang pukul 00:30, dan aku masih terjaga karena belum mengantuk, sekaligus banyak pikiran, sekaligus bosan. Ya, ini udah hari terakhir di stase IKM, awal dari libur dua minggu ku. Tapi entah kenapa aku gak terlalu senang. Entah karena aku belum ada rencana untuk liburan besok, atau karena kepikiran habis ini mau UKDI, atau karena aku rindu akan kehidupan koasku yang sibuk. haha, sok banget!

Aku jadi terpikir, gak kerasa kehidupan koas selama dua tahun ini akan berakhir (di tgl 26 Desember 2015). Seharusnya aku senang, tapi aku malah merasa takut. Takut untuk berpisah dengan teman-teman sekelompok yang udah kayak keluarga sendiri, takut dengan apa yang ada di depan nanti. Mau dibawa kemana hidupku setelah ini? (udah kayak lagu aja). 

Sebagai seorang yang udah memilih untuk menjadi dokter, memang harus siap dengan semua kepahitan. Bahwa ternyata setelah koas masih ada ukdi, setelah ukdi masih ada internship 1 tahun yang tempatnya aku masih belum nentuin mau ambil dimana, setelah jadi dokter umum pun nanti harus siap-siap untuk ngambil ppds lagi.

yah, memang kalo dipikir gak ada habis nya.. jadi gak usah dipikir, dijalani dan dinikmati aja.. hehe.. yang penting berdoa dan berusaha, sisanya serahkan kepada Allah SWT


ini foto teman2 kelompok ku, yang mantapz bgt, walaupun cowoknya cuman 3. hehe
dari kiri: andin, meri, sera, itie, dr. Gofir, mega, atie, timah, hc,aku,adit,indra,olik
foto diambil waktu stase pertama di saraf, 1.5 tahun yang lalu. haha

Rabu, 30 Oktober 2013

21st Birthday: Gerbang Menuju Kedewasaan

Mumpung masih di bulan October nih, meskipun di hari2 terakhir tapi aku rasa masih belum basi ya untuk cerita tentang moment ultahku


Kemarin tgl 8 Okt jatuh di hari Selasa, 1 hari sebelum ujian blok 4.1. Yaudah akhirnya aku pasrah dan pura2 lupa kalo hari itu aku ultah, biar lebih fokus belajar (daripada udah ngarep2in tapi ternyata gak ada yang inget.. hahaaa).

Surprise 1: waktu belajar kelompok di Rumah Rosa
Seperti blok2 yang lalu, blok 4.2 kemarin aku mbahas soal2 sama Indi, Mutia, Mbah Put, Rufi, Rosa, Sonce di kosan Rosa n Sonce. Sebenernya kita janjian jam 4, ehh tapi Mutia n Sonce gak datang2.. Ternyata oh ternyata mereka datang telat sambil bawa kue. :). Makasih semuaa.

Foto2 di kosan Rosa.. Akhirnya.. hehe

Surprise 2: sama temen2 kelompok 25 tahun ke 3
Kalo sama temen2 kelompokku satu ini, beli kue buat temen yang ultah tu udah jadi tradisi. Jadi kalo ditotal dalam setahun kita bisa abis 1juta sendiri buat beli kue. Yah temen2 klp ku satu ini emang sip banget lah pokoknya.. Oya sebenernya kemarin tu pas bgt sama traktiran ultah nya Ninda di Mang Engking, enak banget masakan di sana plus tempatnya asyik, apalagi kalau dibayari. hehe

Thanks a lot to Avian, Ninda, Tika, Bayu, Aileen, Icha n Ryda (urut nim ya bro)..

Surprise 3: with Hublu TBMM
Wah ini surprise yang gak disangka2 soalnya baru tadi sore.. haha. Sebenernya kami kumpul2 di TM buat rapat menjelang pergantian kepengurusan.. Eh taunya mbah Put datang bawak kue. Meskipun telat tapi tetep seneng!
Special Thanks to: Mbah Put, Elvi, Farid, Faris, Nisa, Opek (urut abjad ya.hehe)


Alhamdulillah, di umurku yang sudah tidak muda ini aku gak ngelewatinnya seorang diri.. Btw gak kerasa aku udah bukan anak-anak atau remaja lagi. Hiks2 T__T. Dan ini juga menjadi pertanda bahwa aku sudah DEWASA, i'm not a girl anymore but a real woman. Artinya sekarang aku sudah harus memikirkan masa depanku mau seperti apa dan lebih bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Hap-hap.. Semangat Super Saras!!!!





Senin, 14 Oktober 2013

BROMO: a journey with my family

Postingan pertama kali ini adalah tentang travellingku sama keluarga ke Bromo. Sebenernya udah lama pengen naik gunung, eh ternyata tgl 12-15 Oct ada long weekend karena liburan Idul Adha plus liburan habis ujian blok 4.1. Yaaaaiiiiiyyy.... Langsung deh aku bilang sama bapak, dan untung mesennya masih jauh-jauh hari, jadi bisa dapat hotel dan jeep nya nanti. 

Sabtu, 12 Oct 2013
Finnally, Sabtu siang kami sekeluarga berangkat naik mobil pribadi dari rumahku di Banyuwangi, Jawa Timur.

Peta dari Banyuwangi ke Bromo lewat Probolinggo. Waktu tempuh skitar 5 jam

Kami menempuh perjalanan ke Bromo lewat Probolinggo, dan akhirnya jam 7 malam sampai juga di kaki gunung. Hotel yang dibooking Bapak namanya "Bromo Cottage", tapi waktu dicari sepanjang jalan kok gak ada ya. Setelah tanya sama penduduk sekitar ternyata hotelnya ada di daerah Tohsari, Pasuruan and it means kami harus putar balik ke Probolinggo, lanjut ke Pasuruan lalu naik lagi ke kaki gunungnya. Ternyata jalan ke Bromo tu ada banyak, bisa dari Probolinggo, dari Pasuruan maupun dari Malang dan disini yang terdekat dari rumahku tu yang lewat Probolinggo. Karena Bapakku pesen hotel lewat biro travel Surabaya jadi hotelnya letaknya di jalur yang dari Pasuruan. Dan kami pun baru sampai di hotel jam 10 malam, tapi rasa kesel jadi berkurang karena hotelnya not bad lah, bagus malah.. Lesson number 1: selalu teliti dgn alamat hotel/tempat yg dituju, jangan sampai salah alamat dan harus putar balik lagi!

Minggu, 13 Oct 2013
Setelah cuman istirahat selama 4 jam, jam 3 pagi kami sudah dibangunkan sama petugas hotel dan langsung berangkat ke Bromo naik Jeep. Oya jeepnya disini udah disediain sama hotelnya n biayanya satu paket sama hotel. Tapi kalau pengen coba ke Bromo dengan biaya murah, bisa cari penginapan home stay gitu yg harganya 300ribuan per kamar, terus jeepnya pesen di pos informasi dekat situ (harga sewa 1 jeep 400 ribu utk 2 lokasi atau 600 ribu utk 4 lokasi, 1 jeep muat 6 orang). Tapi berhubung kami datang waktu long weekend, jadinya harus pesen jauh2 hari karena menurut sang supir jeep, hari itu jeep yang keluar ada 300an padahal biasanya cuman 30an. Wow, udah kebayang kan ramenya. 

First destination: liat sunrise dari kaki gunung
Lagi2 karena long weekend jalan jadi padet bgt, tapi macetnya ternyata di loket tiket aja. Habis itu joss gandoss.. Dari penginapan ke puncaknya masih 17 kilo lagi, dan emang harus naik jeep ternyata karena medannya naik turun dan berpasir. 

Akhirnya liat sunrise jam 04.30-05.30

foto ditengah2 pengunjung. rame bgt kan... 
Second Destination: Puncak Gunung Bromo 
Habis ngeliat sunrise, kami pun melanjutkan perjalanan ke Kawah Gunung Bromonya. Ini yang aku bilang medannya berpasir, bahkan jeep kami sempat kejebak pasir dan akhirnya malah dimanfaatin buat foto-foto di depan jeep. Hahaaa. 
Foto di depan jeep waktu kejebak pasir
Tapi sayangnya kami gak liat kawahnya, padahal udah mendaki lo tinggal naik tangga aja. Alasannya lagi2 sama: naik tangganya antri panjang banget saking banyaknya pengunjung. Oke, lesson number two : kalo bisa liburan jangan pas hari libur panjang (yg kayaknya jarang bgt bisa terjadi).
antrian mau ke kawah
Oya, waktu di sini kamera satu2nya baterainya abis gara2 lupa dicharge. huhu. Dan HPku juga mati karna hal yg sama. Yaudah terpaksa foto2 pake Tab nya Ibu. Lesson number three: jangan lupa ngecharge kamera/HP sebelum berangkat!

Waktu pendakian ke kawah

Third and fourth Destination : Pasir Berbisik dan Padang Savana
Disini kami gak lama-lama, cuman lewat aja naik jeep trus turun bentar buat foto2. Oya pasir berbisik tu tempat syuting filmnya Dian Sastro n Christine Hakim dengan judul yg sama. 

Pasir berbisik
Last Destination : hotel trus pulang..
Hotelnya bagus.. Banyak bulenya lagi. heheh..

Okay that was my story in Bromo, which is very recomended to be visited! Utk Bromo aku kasih angka 8,7 dari 10.