Libur sebelum stase THT kemarin aku manfaatkan untuk travelling ke luar negeri dengan seorang teman. Kenapa dadakan? Ya, karena kami tidak pernah merencanakan sebelumnya. Ide gila itu tiba2 saja diungkapkan oleh Rosa dua minggu sebelum hari H, dan saat itu juga aku langsung minta ijin orang tua. Setelah mengantongi ijin, kami langsung browsing harga tiket dan aku sendiri dapat tiket Air Asia 1,2 juta PP berangkat dari Jogja ke Singapore dan pulang melalui KLIA2 (Kuala Lumpur International Airport, Malaysia).
Jadilah kami, dua orang ceciwi melancong dadakan dari tanggal 24-29 November kemarin. Untungnya, di sana kami ditampung oleh beberapa saudara dan teman sehingga tidak perlu memesan hotel (tetap cari cara supaya untung. hehe). Bagiku sendiri, ini adalah perjalanan internasional ketiga tanpa keluarga sehingga orang tua sudah percaya dan tidak menanyakan macam2.
Jadilah kami, dua orang ceciwi melancong dadakan dari tanggal 24-29 November kemarin. Untungnya, di sana kami ditampung oleh beberapa saudara dan teman sehingga tidak perlu memesan hotel (tetap cari cara supaya untung. hehe). Bagiku sendiri, ini adalah perjalanan internasional ketiga tanpa keluarga sehingga orang tua sudah percaya dan tidak menanyakan macam2.
Hari Pertama ( Rabu, 24 Nov 2015)
Penerbangan ku terjadwal pada pukul 07.20 dari Bandara Adi Sucipto, dan sampai di Changi Airport pukul 10.30 waktu setempat (lebih cepat 1 jam dari Indonesia). Aku dan Rosa tidak berangkat bersamaan karena Rosa terbang dari Pekanbaru. Sampai di bagian Imigrasi Changi Airport, ternyata aku ditanya macam2 oleh petugas, mungkin karena aku terlihat sendirian. Mungkin mereka mengira aku TKW? Hiks2 =(.. Tapi gak juga, kata Rosa memang kalau travelling sendirian apalagi perempuan pasti akan ditanya macam2 untuk mencegah human traficking (tetep gak terima). Jadi sebaiknya diisi dengan lengkap form kedatangan terutama alamat tempat kita tinggal nanti.
Di Changi Airport aku langsung bertemu dengan Rosa dan keluarga Omnya yang berdomisili di Singapore. Keluarga Rosa lalu mengantar kami ke destinasi pertama..
1. Gardens By the Bay
Gardens by the Bay sendiri adalah taman buatan yang terletak di pusat kota Singapore, berseberangan dengan Marina Bay Hotel. Sehingga kami diturunkan di Marina Bay Hotel lalu dari lantai 3 menyeberang lewat semacam jembatan ke Gardens by the Bay. Lalu kami membeli tiket untuk masuk ke Flower Dome seharga SGD 16 (1 SGD : Rp 9.800). Sebenarnya lebih baik berkunjung ke sini saat malam hari, agar bisa liat pertunjukan laser di 'Super Tree'. Tapi karena tujuan kami untuk foto2 cantik di flower dome, so it doesn't matter lah. haha.
Marina Bay Hotel dari Garden by the Bay
|
Foto atas : 'Super Tree'. Foto bawah : di dalam Flower Dome, dengan tema perayaan natal
|
Dari Gardens by the Bay kami lalu mencari MRT station terdekat untuk menuju Esplanade. Kalau masih bingung disarankan untuk tanya dulu ke petugas di MRT, supaya dikasih peta jalur MRT yang gampang banget dipahami. Untuk komunikasi sebenarnya menggunakan bahasa Inggris, tapi kalau kesulitan bisa saja tanya pakai bahasa Indonesia karena di sana banyak orang Melayu. Biaya MRT sendiri SGD 1-3 sekali jalan.
Sampai di Esplanade (gedung teater tempat diadakan pertunjukan2 gratis) ternyata udah malam. Kami lalu jalan ke depan bangunan esplanade dan terpukau sama pemandangan malam di sekitar teluk buatan (Marina Bay) yang dikelilingi gedung2 tinggi. Jadi lah kita foto2 di situ. hehe.
Pemandangan Marina Bay Sands pada malam hari, dari depan
gedung esplanade (tapi esplanadenya malah gak kelihatan)
|
Hari Kedua (Kamis, 25 Nov 2015)
Hari ini kita mau mengelilingi singapore sepuasnya.. Sayang, karena namanya juga menumpang, keluarga Rosa baru bisa mengantar kami ke Sentosa Island jam 11 siang. Tapi gakpapa, yang penting perut udah terisi penuh, hehe
1. Sentosa Island
Sentosa Island merupakan pulau kecil di sebelah selatan Singapore yang berisi tempat2 wisata yang semuanya buatan termasuk pantainya pun buatan. Di Sentosa Island terdapat Universal Studio, dufannya Singapore yang tiket masuknya lumayan muahal (SGD 74).
|
Sampai di Vivo City Mall lalu lanjut naik MRT lagi dari Harbourfront untuk menuju Merlion Park (Turun di Raffless Place station). Sebelumnya, kami membeli Singapore Tourist Pass dahulu seharga SGD 10 yang bisa digunakan untuk naik MRT dan bus sepuasnya selama seharian.
Singapore Tourist Pass
|
2. Merlion Park
Untuk menuju merlion Park, dari Raffless Place station kita harus jalan melewati One Fullerton Hotel, dan harus tanya2 juga biar gak nyasar. Setelah sampai di Merlion Park, you know what? Banyak orang Indonesia di sini, so don't be surprised.
|
3. Bugis street - Masjid Sultan - Chinatown - Mustafa Center
Dari Merlion Park kami naik MRT lagi dari Raffless Place station menuju Bugis Jucntion. Disini tujuan kami sebenarnya mau ke Masjid Sultan untuk beribadah. Selanjutnya kami naik MRT lagi ke Chinatown untuk cari oleh2, dimana di sini kami dapat barang2 (tas, kaos) dengan harga miring. Lalu dari Chinatown kami naik MRT turun di Farrer Park untuk kemudian jalan ke Mustafa Center, tempat beli oleh2 makanan (coklat dll). Beruntunglah ada MRT, dengan kenyamanan dan kemudahannya sehingga kami bisa muter2 tanpa tersesat, cukup dengan membaca peta saja. hehe
Masjid Sultan |
Chinatown |
Hari Ketiga (Kamis, 25 Nov 2015)
Orchad Road
Hari ketiga ini kami bersiap2 untuk naik bus menuju Melaka, Malaysia. Kami membeli tiket bus StarMart tujuan Melaka dengan harga SGD 25 di Golden Mile Tower, dengan jadwal keberangkatan pukul 4 sore. Sehingga kami masih ada waktu untuk jalan lagi ke Orchad Road, yang kebetulan sedang banyak diskonan (yang tetep aja kami gak mampu beli, so kami hanya beli parfum aja). Di orchard Road, jangan lupa untuk beli one dollar ice cream yang dijual di pinggir jalan.
one dollar ice cream
|
Bus yang kami tumpangi lumayan nyaman, dan kami harus turun 2 kali untuk cek paspor di kantor imigrasi. Kami baru sampai di Terminal Melaka Central pukul 10 malam, dijemput oleh keluarga Rosa yang menetap di Melaka.
Hari Keempat (Jumat, 25 Nov 2015)
Bandar Hilir, Melaka
Beruntunglah ada saudara Rosa yang mau mengantar kami dengan mobil. Di Melaka kami mengunjungi tempat wisatanya, yaitu namanya Bandar Hilir dimana banyak bangunan dan benteng bersejarah peninggalan bangsa Portugis.
|
Melaka River Cruise
|
Dari Melaka, kami diantar (lagi) oleh saudara Rosa ke rumah Fatimah (teman kelompok koas) yang terletak di Seremban (45 menit dari bandara KLIA2) untuk kemudian kami berangkat ke KLIA2 pulang ke Jogja bersama dengan Fatimah keesokan harinya.
NB : Selama di luar negeri, untuk makan kami selalu memilih makan di foodcourt mall, karena harganya lumayan terjangkau
Alhamdulillah, kami selalu bertemu dengan orang2 baik yang sangat membantu saat liburan kemarin. Benar2 pengalaman yang mengesankan. Memang, travelling itu syaratnya cuman 2 : ada uang dan ada teman, gak masalah tujuannya kemana, yang penting partnernya sama2 asyik. Sama dengan jodoh, dimana dalam bahasa jawa syaratipun mung kaleh : kaleh sinten? hehehe..